Minggu, 12 Oktober 2008

PERAYAAN EKARISTI PEMBERKATAN GUA MARIA

Cuaca cerah sejak hari Senin, 6 Oktober 2008 membuat lega seluruh umat paroki karena ini berarti perayaan ekaristi dapat dilakukan di muka Gua. Panggung untuk altar mulai dipersiapkan, dekorasi dibuat, terpal dan karpet dihampar, tata suara dan lampu pun mulai dirangkai hingga hari Selasa 7 Oktober 2008 pukul 18.00 WITA Doa rosario yang mendahului perayaan ekaristi pemberkatan gua dapat dimulai tepat pada waktunya.
Perarakan patung Bunda Maria yang dibawa dengan tandu oleh 7 ketua wilayah dan ketua I dewan paroki, diikuti rombongan imam dan uskup Banjarmasin, Mgr. FX Prajasuta, MSF, beserta lektor dan pemazmur dari pendopo Santo Yosef menuju Gua Maria yang akan diberkati mengawali perayaan ekaristi pemberkatan Gua Maria paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda. Sementara perarakan berlangsung, PSP Serafim dan umat mengidungkan lagu “Ave-Ave” dengan memegang lilin yang menyala di tangan masing-masing.
Perayaan ekaristi tersebut dilaksanakan bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Ratu Rosari, 7 Oktober 2008 dengan dipimpin oleh Mgr. FX Prajasuta, MSF sebagai konselebran utama didampingi oleh romo Ignatius Allparis Freeanggono, Pr dan romo Aloysius Lioe Fut Khin, MSF. Sekitar 1,000 umat mengikuti perayaan ekaristi dengan duduk lesehan di atas karpet. Sementara itu para lansia duduk di kursi yang telah disediakan.
Dalam homilinya Mgr. FX Prajasuta, MSF menyatakan bahwa dengan devosi pada Bunda Maria berarti kita meneladani Bunda Maria dalam kerendahan hati dan kesetiaannya untuk tunduk pada kehendak Allah. Dengan kesadaran bahwa hanya Allah yang tahu apa yang terbaik bagi kita, maka seperti Bunda Maria, kita hendaknya dapat mengucapkan “Fiat Voluntas Tua” atau terjadilah menurut kehendak-Mu. Dalam keadaan apapun Maria tetap mengidungkan “Magnificat,” hatinya selalu memuji dan memuliakan Tuhan. Pada malam ini kita bersama-sama memohon berkat untuk Gua Maria St Maria YTTN. Ini berarti sebagai anak-anak kita datang pada ibu kita untuk meneladan dan berserah diri pada kehendak Allah. Orang yang sungguh-sungguh berdevosi pada Bunda Maria hidupnya ditandai dengan kegembiraan, kepasrahan dan kedamaian seperti Maria. Malam ini kita juga bersyukur atas Gua Maria St Maria YTTN yang baru selesai dibangun. Semoga dengan Gua Maria tersebut, umat khususnya umat paroki Kelayan makin dekat dengan Maria dan Yesus. Iman umat makin dikokohkan serta makin cinta Yesus dan hidup sesuai martabat kita yang telah diselamatkan oleh Yesus. Selanjutnya Bapak Uskup mengajak umat untuk bersama-sama mohon berkat Tuhan bagi patung dan gua dan berharap dengan perantaraan Maria, umat dapat berdoa dengan penuh kasih pada Yesus serta menjadikan Maria sebagai ibu, pelindung dan teladan. Kita juga mohon pada Bunda Maria untuk menuntun dan membimbing umat agar makin cinta pada Yesus.
Usai homili, Bapak Uskup memberkati patung Bunda Maria dan Gua Maria dan kemudian dilanjutkan dengan liturgi ekaristi.

Tidak ada komentar: