Minggu, 13 Juli 2008

AKHIR PEKAN MARRIAGE ENCOUNTER ANGKATAN KE-25

Dibuka pendaftaran Akhir Pekan ME (APME) bagi para pasutri yang usia perkawinannya telah mencapai 3 tahun ke atas. APME Angkatan XXV dilaksanakan:
Hari/tgl : Jumat, 1 Agustus 2008 jam 16.00 wita s.d. Minggu, 3 Agustus 2008
Tempat: Rumah Retret “SIKHAR” Banjarbaru
Biaya : Rp.260.000 per pasang suami istri (termasuk konsumsi & akomodasi)
APME bertujuan meningkatkan kualitas relasi suami istri maupun imam/bruder/suster melalui kemampuan baru dalam berkomunikasi. Peserta mendapatkan cakrawala baru dalam menghayati komunikasi yang benar antara dua pribadi yang berbeda & mampu mengembangkan kemampuan untuk saling mendengarkan, berbagi beban dan mengampuni.
Keterangan lebih lanjut hubungi Sekretariat ME: 0511-325 9586/ 0511-7307543/ 0511-4366562 (zo)

PERAYAAN EKARISTI UNTUK KELUARGA

Salah satu program dari Seksi Keluarga yakni Perayaan Ekaristi Keluarga digulirkan mulai Agustus 2008. Tepatnya setiap Jumat II dalam bulan jam 18.00 wita bertempat di gereja. Tujuan perayaan ekaristi ini adalah meningkatkan kualitas hidup rohani keluarga dan memberikan kesempatan bagi setiap pasutri untuk menyampaikan ujud syukur peringatan penerimaan Sakramen Perkawinan pada bulan tersebut serta membaharui kembali janji nikah. Homili pastor dikhususkan untuk pembinaan kehidupan keluarga. Petugas liturgi dilayani oleh keluarga-keluarga. Misa ini terbuka bagi keluarga maupun pasutri dari paroki yang ada di kota Banjarmasin. Jangan lewatkan kesempatan misa setiap Minggu kedua jam 18.00 setiap bulannya! Jadwal terdekat Jumat 8 Agustus 2008! (zo)

Sabtu, 12 Juli 2008

SUKSESKAN SENSUS UMAT 2008

Sehubungan dengan dilaksanakannya Sensus Umat Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda pada tanggal 13 – 27 Juli 2008, dimohon partisipasi umat untuk mengisi Formulir Data Keluarga Umat Katolik yang akan dibagikan oleh Ketua/Pedamping Komunitas masing-masing.

PELATIHAN PADUAN SUARA

Paduan Suara / Koor adalah sebuah cabang seni musik dan merupakan suatu ketrampilan yang memiliki ukuran keindahan musikal yang dapat diapresiasi oleh pemerhati serta memerlukan proses belajar/ latihan. Paduan suara/koor dilakukan secara berkelompok (ansamble) dimana vokal adalah sumber musiknya.
Menyadari bahwa Paduan Suara Paroki (PSP) Gereja St.Perawan Maria-Kelayan masih memerlukan peningkatan kualitas ketrampilan dasar yang dimiliki oleh penyanyinya, maka pada hari Senin-Selasa, 7-8 Juli 2008 pukul 19.00 – 22.00 WITA di pendopo Santo Yosef dilaksanakan pelatihan vokal untuk anggota paduan suara. Pelatihan yang dibimbing oleh Bp. Frans Suharto, seorang pelatih koor di Keuskupan Bandung, ini diikuti oleh 40 orang peserta dari anggota PSP Serafim serta perwakilan umat yang memiliki minat dalam bidang tarik suara. Persiapan kegiatan ini dilakukan dalam waktu beberapa hari saja. Semua berawal pada hari Kamis, 3 Juli 2008, ketika PSP Serafim mengadakan latihan terakhir untuk persiapan kaul kekal suster SFD, Bp. Frans yang saat itu mendampingi saudaranya berlatih bulu tangkis datang ke tempat latihan dan memberikan beberapa masukan. Merasa belum cukup dengan masukan yang diberikan oleh Bp Frans, maka Sdr. Toto selaku koordinator bidang liturgi meminta Bp Frans untuk memberikan pelatihan lebih lanjut.
Dalam pelatihan tersebut, Bp Frans mengajarkan teknik-teknik vokal bagi para penyanyi paduan suara meliputi teknik pernafasan (dengan memanfaatkan diafragma), produksi suara (penempatan dan focus) serta resonansi. Ternyata hampir semua peserta merasa kesulitan dalam memanfaatkan diafragma dan memproduksi suara secara benar. Oleh karena itu Bp. Frans berpesan agar teknik yang diajarkannya dapat dilatih secara rutin, disiplin dan dikembangkan secara individual oleh masing-masing penyanyi serta tidak hanya mengandalkan proses latihan dalam kelompok. Terhadap kelompok paduan suara sendiri beliau berharap agar pada setiap latihan koor dimulai dengan berlatih teknik vokal ini. Penyeragaman kemampuan anggota paduan suara juga sangat diperlukan. Untuk itu bagi penyanyi paduan suara yang merasa kemampuan yang dimilikinya jauh di bawah anggota lain hendaknya berlatih lebih keras lagi.
Bp Frans yang lahir pada 3 Agustus 1958, telah bergelut di bidang paduan suara selama 30 tahun. Saat ini aktif melatih PS Gita Prasama, SD Santa Ursula, Bandung dan tahun kemarin (2007), paduan suara yang dilatihnya ini meraih juara pertama pada Festival Paduan Suara antar SD Katolik se-Jawa Barat. Beliau mengaku tidak pernah mengikuti pendidikan musik secara formal, namun beliau telah belajar vokal dari banyak pakar seperti: Bp. FA Warsono, Ibu Catharina Leimena, Christopher Abimanyu, Ir. Sudaryanto, Ir. Indra Listyanto serta pernah aktif selama 3 tahun (1980-1983) di Paduan Suara Vocalista Sonora PML Yogyakarta. (smr)

Senin, 07 Juli 2008

PERAYAAN EKARISTI KUDUS UPACARA KAUL KEKAL DAN PESTA PANCA WINDU HIDUP MEMBIARA SUSTER SFD

Pada perayaan ekaristi Minggu pagi, 6 Juli 2008, di paroki Kelayan dilangsungkan upacara kaul kekal Suster Theresiani Fahik, SFD dan Suster Sophia Evi Erlina, SFD serta Pesta Panca Windu (40 tahun) hidup membiara Suster Dominique Go Swan Nio, SFD. Perayaan tersebut dipimpin oleh Bapak Uskup, Mgr FX Prajasuta, MSF sebagai konselebran utama didampingi romo Allparis Pr, romo Lioe Fut Khin MSF dan 2 imam lainnya.
Upacara kaul kekal dalam perayaan ekaristi tersebut diawali dengan penyerahan pihak keluarga para pengkaul kepada kongregasi. Selanjutnya suster Theresiani dan suster Sophia menyatakan janji setia, mengikrarkan kaul kekal yang kemudian disusul dengan pembaharuan kaul oleh suster Dominique dan dilanjutkan dengan penandatanganan akte kaul serta pemberkatan cincin.
Dalam homilinya bapak Uskup menyatakan berberapa hal sbb:
1. Hidup membiara hanya dapat dijalankan dengan iman.
2. Hidup membiara harus dihayati seperti orang yang berjalan dengan 2 kaki, kaki pertama adalah kaul, dan yang kedua adalah komunitas.
3. Para religius hendaknya menyadari bahwa mereka tetap manusia yang mempunyai kelebihan dan kekurangan.
4. Kaul ketaatan, kemiskinan dan kemurnian yang dijalankan para religius hanya dapat memiliki arti bila ada peneguhan kasih.
Bila hidup membiara dihayati dengan beberapa hal tersebut, maka akan dapat menjadi berkat bagi diri sendiri, orang lain dan gereja. Sebaliknya bila kaul dilihat dari segi yuridis dan moral, maka hidup membiara akan menjadi sebuah beban.
Bapak uskup juga mengharap agar umat hendaknya ikut bersyukur pada Tuhan dan mendoakan para religius agar menghayati imannya secara benar. Di samping itu hendaknya keluarga-keluarga menjadi tempat pesemaian hidup religius mengingat keprihatinan keuskupan Banjarmasin sekarang ini adalah minimnya panggilan.
Secara khusus, dengan mengutip pernyataan ibu Theresa, bapak Uskup berpesan kepada suster yang berkaul dan para religius bahwa para religius tidak dipanggil untuk sukses tapi dipanggil untuk setia meneruskan kebaikan dan kasih Allah dalam gereja dan masyarakat.
Setelah perayaan ekaristi selesai, acara dilanjutkan dengan perayaan syukur di Aula SD Santa Maria.

Biodata suster yang berkaul kekal adalah sbb:

1. Suster Theresiani Theresia M. Frida Fahik, SFD
Lahir di Atambua/Bellu, 15 Oktober 1978 putri ke-6 dari sembilan bersaudara dari Bp. Petrus Yosef fahik (Alm) dan Ibu Anna Lan Moy. Pendididkan SD dan SMP dijalani di Atambua/Bellu kemudian melanjutkan ke SMUK di Kefamenanu/TTU dan lulus tahun 1998. Tahun 1999 masuk biara SFD di Medan, Sumatera Utara. Suster Theresiani mengawali tugasnya di Buntok tahun 2002-2005, kemudian pindah ke Muara Teweh dan pada tahun 2006-sekarang bertugas di Palangka Raya.

2. Suster Maria Sophia Evi Erlina, SFD
Lahir di Bundar, 24 Desember 1982 putri ke-7 dari delapan bersaudara dari Bp. Harip Tagan dan Ibu Nuramin. Mengenyam bangku SD di Muruga, Kec. Dusun Utara, tamat tahun 1992. Bangku SMP dijalani di Bundar, Kec. Dusun Utara dan melanjutkan ke SMU di Pulang Pisau, Kab. Kapuas, lulus tahun 1998. Tahun 1999 masuk biara di Pati-Jawa Tengah dan kemudian tahun 2002 melanjutkan ke biara SFD di Medan, Sumatera Utara. Tahun 2002-2004 Suster Sophia bertugas di Muara Teweh, kemudian pindah ke Palangka Raya dan bertugas di sana dari tahun 2004 sampai 2007. Sejak tahun kemarin (2007) bertugas di Banjarmasin. Di paroki Kelayan, suster Sophia banyak berkecimpung dalam pembinaan misdinar dan Bina Iman Anak.

Selasa, 01 Juli 2008

KAUL KEKAL SUSTER SFD

Pada Perayaan Ekaristi hari Minggu, 6 Juli 2008 pukul 07.30 WITA, di Paroki Santa Perayaan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda, Kelayan akan dilangsungkan Perayaan KAUL KEKAL :
Suster THERESIANI FAHIK, SFD
Suster SOPHIA EVI ERLINA, SFD
dan
Perayaan 40 Tahun Hidup membiara Suster DOMINIQUE GO SWAN NIO, SFD
Mohon kehadiran dan dukungan doa seluruh umat.