Jumat, 10 Juli 2009 dilangsungkan perayaan ekaristi keluarga dipimpin oleh romo Lioe Fut Khin. Ada 4 pasangan suami istri yang memperbaharui janji perkawinannya pada perayaan ekaristi tsb.
Dengan mengambil bacaan pada hari itu (Mat 10:16-23), romo Fut dalam homilinya mengungkapkan bahwa dalam kehidupan ini ada manusia yang baik dan jahat. Manusia bisa menjadi srigala bagi sesamanya. Hal itu bisa antara pastor dengan umat, suami dengan istri, orang tua dengan anak, dsb. Di tengah situasi demikian Yesus mengajarkan berbahagialah yang menjadi “domba”.
Jalan untuk mengikuti Yesus di tengah dunia yang mengancam kita adalah kita hendaknya tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular. Yesus menggunakan gambaran kedua binatang ini karena ular sendiri adalah binatang yang cerdik, licin dan licik. Namun kombinasi dengan merpati menggambarkan supaya kita tulus, jernih dan jujur di hadapan Tuhan.
Menutup homilinya romo Fut mengajak umat untuk memohon pada Tuhan supaya bertahan menghadapi kesulitan dan agar layak di hadapan Tuhan.(smr)
Minggu, 12 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar