Pakaian warna hitam atau gelap sebagai ungkapan bela sungkawa mendominasi peringatan sengsara dan wafat Yesus di kayu salib. Tanpa iringan lagu dan musik, perarakan misdinar, lektor, pemazmur dan romo Allparis dan romo Lioe Fut Khin berjalan menuju altar. Sebagai penghormatan terhadap pengorbanan Yesus yang disalib, romo Allparis dan romo Fut bertiarap di depan altar sementara umat berlutut. Pasio atau kisah sengsara Kristus dari Injil Yohanes dibawakan oleh Sdr. Luci, Sdr. Vira, Bp. Anton, Bp. Erwan, Bp. Suris dan Bp. Venan. Koor dibawakan oleh Wilayah Lucia dan Bernadeth tanpa iringan musik. Penghormatan terhadap salib dilakukan dengan penciuman salib. Pada akhir perayaan Jumat Agung seluruh bungan tabur dan benda-benda rohani yang telah diletakkan oleh umat di depan altar diberkati oleh romo Allparis. (smr)
Senin, 13 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar